Notification

×

Iklan

Iklan

Header Ads

Manfaat Durian: Dari Imunitas Tubuh, Kecerdasan Otak Hingga Cegah Kegemukan dan Kanker

Kamis, Agustus 20, 2020 | 23.40 WIB | Last Updated 2020-08-20T16:40:56Z

GEN-ID
| LifeStyle
- Berdasarkan sebuah penelitian di Universiti Teknologi Malaysia, buah durian memiliki kandungan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah kanker, memperbaiki sistem pencernaan, memperkuat tulang, mengatasi anemia dan mencegah penuaan dini.

Lebih jauh, kandungan nutrisi dalam buah yang khas sebagai varian rasa dodol ini antara lain: vitamin B, vitamin C, zat besi, kalium, magnesium, fosfor, zinc, thiamin, riblofavin dan omega 3 dan omega 6, phytonutrient, polyphenol, phytosterol, antioksidan, organosulfur, trypophan, karbohidrat, lemak tak jenuh dan protein yang baik untuk tubuh.

Dengan adanya omega 3 dan 6, membuat pembuluh darah menjadi lentur. Pembuluh darah yang keras dapat menyebabkan penyumbatan.

Omega 3 dan 6 juga membantu makanan lebih lama dicerna tubuh sehingga dapat menekan produksi cadangan lemak yang mengakibatkan tidak mudah gemuk. Sehingga mengkonsumi durian bagus untuk yang ingin menjaga berat badan dan tetap langsing.

Lebih dari itu, Omega-6 membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), dan menurunkan tekanan darah. Bersama dengan omega-3, keduanya berperan penting untuk perkembangan sel-sel dan saraf otak yang penting bagi kecerdasan, kesehatan jiwa, serta pertumbuhan tubuh yang normal.



Buah durian pun bermanfaat untuk memperbaiki reaksi anti-tumor pada tubuh, menurunkan sintesa kolestrol pada sel hati, mencegah depresi, hingga memperbaiki sistem syaraf.

Namun, konsumsi yang berlebihan juga tak baik bagi tubuh Anda. Sebuah riset yang diterbitkan International Journal of Food Properties, menyimpulkan individu yang berusia 20-22 tahun dapat mengalami peningkatan detak jantung setelah memakan setengah kilogram buah durian.


Tentang Buah Durian


Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit).

Durian (Durio zibethinus) bukanlah nama tumbuhan spesies tunggal, tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadang kala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara diantaranya adalah Durio kutejensis (lai),  Durio oxleyanus (kerantungan), Durio graveolens (durian kura-kura/kekura), serta Durio dulcis atau lahung.

Secara geografis buah Durian (Durio zibethinus)  terbanyak ditemukan di Kalimantan. Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda). Di Sumatra dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang. Di Kota Ambon dan kepulauan Lease biasa disebut sebagai Doriang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen.

Pusat keanekaragaman durian adalah Pulau Kalimantan. Daerah-daerah sekitarnya juga memilki beberapa plasma nutfah durian, seperti Mindanao, Sumatra, dan Semenanjung Malaya meskipun tidak sebanyak Kalimantan. Meskipun demikian, pengekspor utama durian adalah Thailand, yang mampu mengembangkan kultivar dengan mutu tinggi dan sistem budidaya yang baik. Tempat lain yang membudidayakan durian dengan orientasi ekspor adalah Mindanao di Filipina, Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.

Di Filipina, pusat penghasil durian adalah di daerah Davao di Pulau Mindanao yang mana di daerah ini setiap tahun diadakan Festival Kadayawan yang merupakan perayaan tahunan untuk panen durian di Davao City.

Terdapat lebih dari 55 varietas/jenis durian budidaya, dan 38 kultivar unggul yang telah diseleksi serta diperbanyak secara vegetatif sebagai durian budidaya antara lain:
  1. Gapu dari Puncu, Kediri, Jawa Timur.
  2. Hepe (bijinya kempis dengan daging tebal.
  3. Kelud, dari Puncu, Kediri, Jawa Timur.
  4. Ligit, dari Kutai.
  5. Mawar, dari Long Kutai.
  6. Ripto, dari Trenggalek.
  7. Salisun, dari Nunukan.
  8. Sememang, dari Banjarnegara.
  9. Tong Medaye, dari Lombok, NTB.
  10. Bentara, dari Kerkap, Bengkulu Utara.
  11. Bido Wonosalam, dari Jombang, Jawa Timur.
  12. Perwira, dari Simapeul, Majalengka.
  13. Petruk, dari Dukuh Randusari, Desa Tahunan, Jepara, Jawa Tengah
  14. Soya, dari Ambon, Maluku.
  15. Sukun, bijinya kempis dengan daging tebal.
  16. Sunan, dari Boyolali.
  17. Kani (Chanee, durian bangkok)
  18. Otong/ monthong, durian bangkok, di Malaysia disebut klon D159.

Sumber:
  • Riset Universiti Teknologi Malaysia
  • Riset International Journal of Food Properties
  • GRIN Taxonomy for Plants - Durio, Departemen Agrikultur Amerika Serikat.
  • T. Uji, Keanekaragaman Jenis dan Sumber Plasma Nutfah Durio (Durio spp.) di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah 11:28-33. 2005
  • USDA National Nutrient Database. U.S. Department of Agriculture.
  • Michael J. Brown, Durio-A Bibliographic Review. International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI), 1997.
  • E.W.M. Verheij, dan R.E. Coronel. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan, Hal. 192-198.

[gen-id]
×
Berita Terbaru Update