GEN-ID | Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah resmi menjabat sebagai Chair of ASEAN Labour Ministers Meeting (ALMM), sebuah forum Menteri-menteri Ketenagakerjaan se-ASEAN, untuk masa jabatan periode 2020 hingga 2022.
Ida langsung memimpin pertemuan tingkat Menteri Ketenagakerjaan se-ASEAN tersebut usai serah terima jabatan dari Tuan Haji Awang (Malaysia) selaku Ketua periode 2018-2020 melalui hybrid virtual meeting.
"Tahun ini giliran Menaker Indonesia menjadi ketua forum kerja sama ASEAN bidang ketenagakerjaan periode 2020-2022," kata Ida.
Diterangkan Ida, ALMM merupakan pertemuan tingkat Menteri ASEAN bidang ketenagakerjaan yang digelar setiap dua tahun sekali dan dihadiri oleh 10 negara anggota ASEAN.
ALMM merupakan forum diskusi, tukar informasi dan pengalaman atau praktek terbaik tentang dampak transformasi digital terhadap pasar kerja dan jenis pendidikan vokasi yang dibutuhkan.
"Termasuk juga membahas hubungan kerja, dialog sosial dan jaminan sosial bagi pekerja di era ekonomi digital," jelas Ida.
Indonesia selaku Ketua ASEAN bidang Ketenagakerjaan periode 2020-2022 mengusung tema 'Mempromosikan Pekerja ASEAN untuk Daya Saing, Ketahanan, dan Ketangkasan dalam Menghadapi Pekerjaan Masa Depan'.
Terdapat tiga inisiatif kerja sama di bidang ketenagakerjaan yang diusulkan Ida.
Pertama, meningkatan pekerja ASEAN untuk daya saing, ketahanan, dan ketangkasan menghadapi pekerjaan masa depan.
Kedua, mendorong kerja sama antara negara anggota ASEAN, mitra ASEAN, mitra sosial, dan organisasi internasional, untuk mendukung upaya-upaya dalam mencapai tujuan dari deklarasi ASEAN.
Ketiga, menghasilkan langkah-langkah progresif dan milestone dalam mewujudkan daya saing, ketahanan, dan ketangkasan pekerja ASEAN dalam menghadapi pekerjaan masa depan.
Ida menegaskan beberapa hal yang akan menjadi perhatian Indonesia selaku Ketua ASEAN bidang ketenagakerjaan adalah mempercepat akses keterampilan vokasi bagi tenaga kerjanya, khususnya dalam penguasaan teknologi, "sehingga mereka dapat mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia di era ekonomi digital dan dapat bertahan di situasi krisis akibat pandemi covid-19 ini," pungkas Ida.
[mahar p/aseansec]