GENERASIINDONESIA.COM | Human Cities Initiatives adalah
konsep untuk mewujudkan kota yang lebih “manusiawi”. Proyek bernama Human
Cities Manifesto ini diinisiasi oleh AkzoNobel, perusahaan cat dan pelapis
terkemuka di dunia. Melalui program ini AkzoNobel ingin mewujudkan konsep kota humanis yang bertujuan untuk meningkatkan
dan memberikan energi, serta meregenerasi masyarakat perkotaan di seluruh
dunia.
"Kami berpikir setiap kota seharusnya berfokus dengan beberapa isu untuk
membuat lingkungan kota yang lebih humanis melalui warna, seperti bangunan
bersejarah, sistem transportasi, sistem edukasi, olahraga dan
rekreasi, serta kota yang berkelanjutan,” kata Jun De Dios, Presiden
Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia).
Konsep yang dituangkan dalam Human
Cities Manifesto, ini dibagi ke dalam enam cara yaitu, membuat perkotaan
lebih berwarna, melestarikan bangunan bersejarah, meningkatkan sistem
transportasi dan sistem pendidikan, membangun ruang publik untuk olahraga dan
hiburan, serta menjaga kesinambungan di kota.
AkzoNobel percaya bahwa warna memegang
peranan penting dalam memberikan perasaan bagi setiap orang mengenai tempat,
ruang dan identitas. Oleh karena itu, masyarakat harus diberikan kesempatan
untuk mengekspresikan identitas mereka. Kota harus memperlihatkan warna asli
mereka. Disana ada hubungan emosional yang terlahir dari penggunaan warna.
“Kita harus percaya bahwa memberikan warna
kepada ruang publik adalah penting. Saya percaya bahwa ada hubungan kuat antara
warna dengan emosi dari setiap masyarakat. Ini dapat memberikan energi dan
masyarakat akan merasa betah tinggal di kota mereka,” jelas Jun.
Berdasarkan Human Cities Initiatives,
kota humanis harus membangun sistem transportasi yang mumpuni untuk mempermudah
pergerakan masyarakat dan barang. AkzoNobel juga meletakkan perhatian dasar
terhadap sistem pendidikan, karena inovasi perkotaan dipercaya terjadi atas
dasar inovasi pendidikan untuk masyarakat.
“Menyediakan pendidikan yang layak telah
menjadi perhatian utama kami sejak lama. Kami berharap dapat menjadi penghubung
untuk membuka potensi yang mereka miliki. Saya pribadi percaya bahwa akan ada
inovasi dari sebuah kota apabila masyarakatnya diberikan pendidikan yang baik.
Oleh karena itu kami terus melakukan hal ini,” ungkap Jun.
Ruang publik untuk olahraga dan hiburan
adalah salah satu aset penting yang dimiliki oleh kota humanis, karena dapat
meningkatkan daya tarik kota dan membawa hidup masyarakat ke arah yang lebih
sehat. "Kami berharap manifesto dari kota humanis akan memacu masyarakat
untuk mencintai kota mereka lebih dari sebelumnya,” katanya.
Bangunan bersejarah merupakan salah satu
identitas kota yang harus dilindungi. Dengan melindungi bangunan bersejarah
masyarakat sedang menyiapkan masa depannya. “Nilai-nilai budaya dalam bangunan
bersejarah juga dapat menarik turis untuk mengunjungi suatu kota. Pada
akhirnya, hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal,” Jun menambahkan.
AkzoNobel telah mengecat beberapa bangunan
bersejarah di Indonesia, seperti Museum Fatahillah pada tahun 2009, Balai
Pemuda Surabaya pada tahun 2010, dan Benteng Rotterdam Makassar pada tahun
2010. Melestarikan bangunan bersejarah merupakan bagian dari manifesto kota
humanis. “Dengan mengecat bangunan tersebut, pada akhirnya akan membuat
masyarakat bangga akan identitas mereka,” tutup Jun. [gi]