GENERASIINDONESIA.COM | Budi Darmadi,
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, menekankan perlunya pelaku industri otomotif Indonesia
mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan mulai berlaku per 2015 mendatang, agar
bisa bersaing di pasar global. Hal itu disampaikan Budi dalam The 9th Indonesia International Automotive Conference (IIAC) di Hotel Holiday Inn Jakarta, bertema “Smart
and Safe Mobility".
Masih menurut Budi, disamping keberhasilan menjadi pasar potensial bagi industri otomotif, Indonesia juga memiliki
tantangan berupa keterbatasan industri pendukung, infrastruktur dan
bahan bakar minyak yang semakin terbatas.
Menurut analisis lembaga riset Frost & Sullivan,
ASEAN merupakan pasar otomotif nomor 5 terbesar di dunia
dengan total penjualan tahun 2013 sebesar 3,5 juta unit. Thailand
dan Indonesia merupakan penyumbang terbesar untuk penjualan di kawasan ASEAN.
Sementara pasar otomotif terbesar lainnya adalah Tiongkok dengan
penjualan sebanyak 21,9 juta unit, Amerika Serikat 15,6 juta unit, Jepang 5,3
juta unit, dan Brasil 3,6 juta unit.
Saat ini, kondisi cadangan sumber daya minyak di dunia kian
menipis, sedangkan kebutuhannya semakin
besar, termasuk untuk sektor transportasi yang menjadi pengguna energi terbesar. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan pengembangan menyeluruh (360 degree) dari semua pihak, baik dari
pembuat kebijakan maupun pelaku industri.
"Semua pihak perlu memperkuat komitmen untuk
melaksanakan program otomotif yang berbasis teknologi ramah lingkungan, seperti
Low Cost Green Car (LCGC), kendaraan hybrid, kendaraan
berbahan bakar bio
(biofuel) serta
kendaraan elektrik," kata Budi.
[gi]
[gi]
Liputan IIMS2014 didukung oleh: