GENERASI INDONESIA | Beda dari edisi sebelumnya, Drift War III yang menyemarakkan IIMS (Indonesia International Motor Show ) 2015 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 28-30 Agustus, akan menggunakan jasa 3 juri internasional yang juga drifter aktif dan punya jam terbang mumpuni. Mereka adalah Taniguchi Atsushi dan Hibini Tetsuya (Jepang) serta Shahril Wanderbro (Malaysia).
Ketiganya bakal jadi penentu siapa yang menjadi king pagelaran Drift War kali ini dari 61 kontestan yang sudah terdaftar. Emmanuel Adwitya Amandio atau akrab dipanggil Dio memang jadi unggulan, terlebih karena pengalamannya berkompetisi di ajang drift internasional macam D-1 dan Formula Drift. Tapi, khusus di Drift War III, peluangnya tak mudah diprediksi karena performa drifter lainnya macam M. Armando alias Dido, Rio Saputro, Herdiko dan sebagainya juga tak kalah mentereng. Apalagi, Dio akan menggunakan mobil yang berbeda dari besutannya di kompetisi internasional.
“Sulit diprediksi karena performa mobil bisa berbeda pada trek yang berbeda dengan lay out lintasan yang juga berbeda. Kecanggihan mobil dan skill pembalap tak bisa jadi acuan utama. Banyak faktor lain dalam kompetisi drifting,” kata Amroe Wahyudi, pimpinan teknis lomba Drift War III.
Ia menjabarkan 4 aspek penting yang menjadi penilaian dewan juri, yakni speed (kecepatan), angle (sudut tikungan pilihan drifter), racing line (jalur balap yang digunakan), dan style (gaya penampilan). Komposisinya masing-masing 30, 30, dan 30%. Hanya style yang 10% karena pada sektior itulah unsur subyektifitas juri sangat terbuka.
Gabungan ke-4 poin itu, kata Amroe, menjadi kunci menuju podium kejuaraan. Menjadi seru karena masing-masing pembalap punya titik lemah dan kelebihan pada masing-masing poin.
Menyoal penggunaan juri mancanegara, ia menjelaskan bukan karena juri dalam negeri tak mampu. Tapi, semata karena figur-figur yang selama ini menjadi juri sedang berhalangan karena bentrok jadwal dengan event otomotif lainnya. Ia justru melihat hikmah dari kondisi tersebut, selain menajamkan kualitas lomba maka kehadiran 3 juri yang juga drifter andal itu bisa jadi pembaharu drifting dalam negeri yang komunitasnya terus bertumbuh.
“Jumlah peserta 61 menjadi rekor baru Drift War. Sebelumnya hanya 40-an, padahal dalam Drift War III ini ada beberapa drifter yang tak ikut karena bentrok dengan jadwal slalom test dan mereka terikat kontrak di sana. Ada perkembangan signifikan dan Drift War III ini sudah sangat dinanti,” beber Amroe.
Ajang drifting yang menyajikan atraksi spektakuler ini menjadi suguhan ekstra perhelatan IIMS 2015. Pengunjung pameran bebas menikmati seluruh acara pada sesi Jumat (28/8) sampai partai final Minggu (30/8). Lokasinya mengambil tempat out door di luar Hall D. Mobil-mobil bertenaga besar saling meliuk dan menggelegar dengan model tandem untuk hadirkan adrenalin tersendiri buat penonton, lengkap dengan kepulan asap dan ‘jeritan’ ban kala dipaksa mencengkeram lintasan aspal.
[mahar]