GENERASI INDONESIA | Tech Provoke! Provoking Your Minds with Creative Technology.
Pameran Industri Grafika terbesar di Indonesia, FGD Expo 2015, hari ini resmi dibuka. Menempati total area seluas 12.000 meter persegi di Jakarta Convention Center (JCC).
Ajang pameran dua tahunan yang berlangsung sejak tahun 2003 ini telah menjadi showcase dan benchmark bagi perkembangan industri grafika di Indonesia. Ajang expo ini diinisiatif oleh FGDforum dengan landasan visi mencerdaskan komunitas grafika Indonesia dalam memasuki era digital sekaligus menjadi motor penggerak atas kualitas pemakai, pengguna, praktisi serta akademisi grafika di Indonesia.
Pada tahun ini, FGDexpo kembali menggelar kegiatan terpadu yang berlangsung selama 4 hari, 6-9 Agustus 2015. Kegiatan tersebut mencakup pameran, presentasi produk serta seminar industri grafika dan kreatif, baik peralatan perangkat keras maupun perangkat lunak. Perhelatan FGD Expo 2015 juga akan mengusung program-program edukasi bagi para pengguna intensif teknologi grafika, seperti presentasi produk serta informasi-informasi terkini yang terkait dengan industri grafika. Expo ini dirancang dengan dimensi yang lebar melalui berbagai upaya, termasuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan para pelaku industri grafika dalam memamerkan dan mempromosikan produk dan jasanya, menghadirkan informasi-informasi terkini bagi para end-users, serta program-program inspiratif dan edukatif bagi para pelaku industri kreatif dan masyarakat.
FGD Expo 2015 ikuti oleh 135 perusahaan di industri grafika dan kreatif, Peserta FGD Expo 2015 ini terbagi dalam beberapa kategori. Mulai dari Printing and Digital Printing Equipment, Packaging and Label Production Technology, Promotion and Advertising Equipment, Book Binding and Print Finish, Paper Distributors and Converting Equipment, Services (Advertising Companies and Printers), hingga Premed Equipment and Software.
Provokasi Positif
FGD Expo 2015 mengusung tema ‘Tech Provoke!’, seperti disampaikan oleh Danton Sihombing, Chairman FGD Forum, dalam sambutan Pembukaan FGD Expo 2015 di Jakarta, Kamis (6/8) yang menyatakan bahwa “kami percaya provokasi positif terhadap pola pandang, pola pikir, dan pola tindak yang terkait dengan pesatnya teknologi dapat mempengaruhi efektifitas, efisiensi, dan produktivitas usaha. “
Di samping itu Danton Sihombing juga menekankan bahwa dalam era ekonomi kreatif dan bersamaan dengan meningkatnya peran strategis sektor industri kreatif di Indonesia, maka FGD Expo terus berupaya menjadi penyeimbang antara teknologi, kreativitas dan desain. Selain itu FGD Expo juga berupaya menjadi jembatan komunikasi teknis dan non-teknis antara para produsen dan pengguna produk maupun jasa industri grafika, sehingga para pelaku industri tidak ragu-ragu lagi dalam menghadapi pasar global.
Rangkaian Program Kreatif di FGDexpo
FGD Expo memiliki nilai diferensisasi yang unggul bila dibandingkan dengan pameran industri grafika lainnya, dengan menghadirkan program-program edukasi yang dikemas dalam sebuah wadah terpadu yang disebut dengan FGD University. Melalui FGD University berbagai informasi terkini yang terkait dengan industri grafika dan industri kreatif dihadirkan dalam pola masterclass. Andreas Bastedo, salah satu dari steering committee FGD Forum menjelaskan bahwa keunggulan FGD Expo 2015 tidak hanya sekadar menampilkan berbagai produk terkini dari industri grafika dan industri kreatif, namun juga menghadirkan program-program edukasi bagi publik. FGD University menyasar bukan hanya kepada para pelaku industri grafika namun juga diperuntukkan bagi masyarakat umum.
Eksibisi yang digelar oleh Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) juga digelar dalam FGD Expo 2015. Di samping itu juga dihadirkan eksibisi karya dari para pemenang ‘Asia Student Package Design Competition’ yang digelar atas kerjasama dengan Japan Foundation. Selain dari itu, beberapa program dari komunitas kreatif turut mewarnai FGD Expo 2015, seperti di antaranya adalah komunitas fotografi, papercraft, sketch, dan doodle art.
Kegiatan 3D Printing Expo Indonesia 2015 juga digelar dalam rangkaian FGDexpo 2015 yang mengangkat dan memperkenalkan teknologi 3D printing di Indonesia. Potensi multiguna dari teknologi 3D printing akan diperkenalkan kepada publik dan pelaku industri, membidik para pelaku dari industri manufatur, medis, arsitektur, teknik, seni dan khalayak umum lainnya, pameran ini akan menghadirkan berbagai display 3D printing menarik yang tidak dapat ditemui di tempat lain. Pada area 3D Printing Expo Indonesia 2015 juga akan menghadirkan berbagai workshop untuk lebih mengenalkan teknologi 3D printing kepada publik, salah satunya dengan adanya area 3D District yang akan memamerkan hasil detak dari 3D printer yang kompleks dan mendetil.
IDEAFEST 2015
Tahun ini adalah kali ke-dua FGDexpo menjadi partner dari IDEAFEST, event dua tahun-an yang telah berlangsung sejak 2011 ini bertekad membantu menyebarkan semangat social enterpreneurship di Indonesia, mendorong para praktisi kreatif untuk menciptakan dan mengembangkan bisnis mereka sendiri. Dan pada tahun 2015 ini IDEAFEST mengusung tema “Creativity with Purpose”, IDEAFEST akan membagi ide dan inspirasi bahwa sebuah bisnis yang baik akan memberikan manfaat tidak hanya untuk pemilik tetapi juga dampak secara sosial. IDEAFEST 2015, bermaksud untuk membagi pengalaman, ide dari para tokoh yang telah berhasil merelisasikan bentuk kreativitas mereka menjadi sebuah hasil positif, sebuah bisnis yang tidak hanya menguntungkan dan bermanfaat bagi diri mereka sendiri, namun juga memiliki dampak secara sosial. Ajang IDEAFEST diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada anak muda potensial di Indonesia untuk ikut membantu menyelesaikan masalah sosial yang ada di Indonesia.
Acara yang akan berlangsung bersamaan dengan FGDexpo 2015, yakni pada 7-8 Agustus 2015 di Lower Lobby dan Cendrawasih Hall JCC ini akan menghadirkan nama-nama pemimpin yang berhasil menaklukkan pasar Indonesia seperti: Shivani Siroya(CEO.InYenture), Salman Subakat (Marketing Director, Wardah Cometics), Nadiem Makariem (CEO, Go-Jek), William Tanuwijaya (CEO, Tokopedia), Kevin Mintaraga (CEO, Bridestory), Carline Darjanti (CEO, Cotton Ink), Melissa Sunjaya (Founder, Tulisan), Guntur & Paopat (Last Day Production), Andovi & Jovial Da Lopez (SkinnyIndonesia24), Bena Kribo & Chandra Liow (Indovidgram) untuk berbagi ide, inspirasi dan pengalaman untuk ribuan bakat kreatif Indonesia.
[mahar]