GENERASI INDONESIA | Sebanyak 2000 (dua ribu) personil Senkom Mitra Polri mengikuti Pendidikan dan Latihan Nasional (Diklatnas) Bela Negara dan Kamtibmas, yang digelar selama tiga hari mulai hari Selasa tanggal 12-14 April 2016, di Gedung Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur.
Mereka berasal dari 34 provinsi serta 519 Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia.
Acara dibuka oleh Menteri Pertahanan Jendral (Purn) Ryamizard Ryacudu, yang didampingi Kabaharkam beserta sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan dan Kementerian.
Diklatnas Bela Negara dan kamtibmas Senkom Mitra Polri tahun ini bertema, “PENINGKATAN KEMAMPUAN, PERAN DAN KEMITRAAN SENKOM MITRA POLRI UNTUK MENJADI ORGANISASI PROFESIONAL DAN BERKARAKTER”.
“Penting bagi senkom untuk melaksanakan program-program yang terintegrasi secara nasional, sehingga dalam setiap pergerakannya memiliki acuan LEBIH terarah dalam mencapai visi misi organisasi, serta dapat berkolaborasi, bekerjasama dan kegiatan - kegiatannya terintegrasi dengan rencana program pemerintah yang dilakukan melalui lembaga-lembaga negara seperti KEMHAN, polri, tni, kemendagri, kemenkominfo dan lain-lain,” terang Ketua Umum Senkom Mitra Polri, Muhammad Sirot, S.H, S,IP., terkait tema kegiatan diklatnas.
Materi Bela Negara dan Kamtibmas merupakan materi pokok yang diberikan dalam pelatihan-pelatihan Senkom, namun kali ini Bela Negara lebih ditekankan lagi sebagai bentuk dukungan terhadap Kemhan dalam rangka membentuk 100 juta Kader Bela Negara.
“Malaysia yang penduduknya 30 juta membentuk 8 juta kader Bela Negara yang diwadahi dalam Pasukan Rela. Kita dengan jumlah penduduk lebih besar dan wilayah kedaulatan lebih luas tentunya juga harus memiliki kader lebih banyak lagi. Bela Negara adalah hak setiap warga Negara, dan Senkom terpanggil untuk itu sebagai komitmen dalam berbangsa dan bernegara, serta sebagai upaya warga Negara untuk berkontribusi memberikan pengabdian kepada negaranya,” tutur Muhamad Sirot.
Sementara itu dalam bidang Kamtibmas, Senkom Mitra Polri dengan segenap sumber daya yang dimiliki, setiap hari selama 24 jam melakukan pantauan kamtibmas di lingkungan masing-masing, dan melaporkan melalui jalur koordinasi yang ada. Sedangkan setiap pagi, dilaksanakan laporan situasi (lapsit) Kamtibmas dan kebencanaan secara nasional, dengan peralatan komunikasi analog dan digital yang telah dimodifikasi sehingga minimal berbekal radio genggam (HT) maka seorang anggota Senkom dapat melaporkan situasi di lingkungannya, maupun berkomunikasi dalam lingkup nasional, bahkan lintas Negara.
Menhan dalam sambutan pembukaan menyatakan kebangaan dan apresiasinya karena Senkom telah secara implementatif melaksanakan program Bela Negara setiap hari secara realistis.
Materi selama tiga hari diklat akan diberikan oleh Kemhan, MPR RI, Kemenko PMK, Mabes TNI, Mabes Polri (Baharkam, Dit Intelkam, BNPT, Div IT, BNN, Korlantas), Kemenkominfo, Kemendagri, BNPB, BASARNAS dan lain-lain.
Mereka berasal dari 34 provinsi serta 519 Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia.
Acara dibuka oleh Menteri Pertahanan Jendral (Purn) Ryamizard Ryacudu, yang didampingi Kabaharkam beserta sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan dan Kementerian.
Diklatnas Bela Negara dan kamtibmas Senkom Mitra Polri tahun ini bertema, “PENINGKATAN KEMAMPUAN, PERAN DAN KEMITRAAN SENKOM MITRA POLRI UNTUK MENJADI ORGANISASI PROFESIONAL DAN BERKARAKTER”.
“Penting bagi senkom untuk melaksanakan program-program yang terintegrasi secara nasional, sehingga dalam setiap pergerakannya memiliki acuan LEBIH terarah dalam mencapai visi misi organisasi, serta dapat berkolaborasi, bekerjasama dan kegiatan - kegiatannya terintegrasi dengan rencana program pemerintah yang dilakukan melalui lembaga-lembaga negara seperti KEMHAN, polri, tni, kemendagri, kemenkominfo dan lain-lain,” terang Ketua Umum Senkom Mitra Polri, Muhammad Sirot, S.H, S,IP., terkait tema kegiatan diklatnas.
Materi Bela Negara dan Kamtibmas merupakan materi pokok yang diberikan dalam pelatihan-pelatihan Senkom, namun kali ini Bela Negara lebih ditekankan lagi sebagai bentuk dukungan terhadap Kemhan dalam rangka membentuk 100 juta Kader Bela Negara.
“Malaysia yang penduduknya 30 juta membentuk 8 juta kader Bela Negara yang diwadahi dalam Pasukan Rela. Kita dengan jumlah penduduk lebih besar dan wilayah kedaulatan lebih luas tentunya juga harus memiliki kader lebih banyak lagi. Bela Negara adalah hak setiap warga Negara, dan Senkom terpanggil untuk itu sebagai komitmen dalam berbangsa dan bernegara, serta sebagai upaya warga Negara untuk berkontribusi memberikan pengabdian kepada negaranya,” tutur Muhamad Sirot.
Sementara itu dalam bidang Kamtibmas, Senkom Mitra Polri dengan segenap sumber daya yang dimiliki, setiap hari selama 24 jam melakukan pantauan kamtibmas di lingkungan masing-masing, dan melaporkan melalui jalur koordinasi yang ada. Sedangkan setiap pagi, dilaksanakan laporan situasi (lapsit) Kamtibmas dan kebencanaan secara nasional, dengan peralatan komunikasi analog dan digital yang telah dimodifikasi sehingga minimal berbekal radio genggam (HT) maka seorang anggota Senkom dapat melaporkan situasi di lingkungannya, maupun berkomunikasi dalam lingkup nasional, bahkan lintas Negara.
Menhan dalam sambutan pembukaan menyatakan kebangaan dan apresiasinya karena Senkom telah secara implementatif melaksanakan program Bela Negara setiap hari secara realistis.
Materi selama tiga hari diklat akan diberikan oleh Kemhan, MPR RI, Kemenko PMK, Mabes TNI, Mabes Polri (Baharkam, Dit Intelkam, BNPT, Div IT, BNN, Korlantas), Kemenkominfo, Kemendagri, BNPB, BASARNAS dan lain-lain.