Reporter: Bung Salim, Bustamin | Editor: Mahar Prastowo
GEN-ID | Gowa - Remaja masjid Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kelurahan Samata memberikan perhatian atas bencana banjir bandang yang terjadi di Masamba Kabupaten Luwu Utara.
Untuk meringankan beban korban banjir bandang itu maka remaja LDII Kelurahan Samata menghimpun bantuan berupa sembako, pakaian layak pakai, obat-obatan, popok bayi, pembalut wanita dan lain-lain, pada hari Jum'at (16/7/2020).
Bantuan yang terkumpul dari berbagai elemen masyarakat ini disalurkan melalui Posko Bantuan Bencana Banjir Bandang Luwu Utara yang didirikan oleh Senkom Mitra Polri Provinsi Sulawesi Selatan, didistribusikan pada hari Sabtu (18/2/2020).
Pembina remaja LDII Kelurahan Samata, Nursalim menuturkan tujuan daripada kegiatan ini tidak lain adalah untuk membantu meringankan beban para korban yang sedang tertimpa musibah banjir bandang.
Bantuan yang berhasil dikummpulkan dipilah dan disatukan sesuai dengan jenis barang seperti pakaian pria, pakaian wanita, pakaian anak-anak, popok bayi, obat-obatan dan lainnya, agar memudahkan saat pembagian ke korban banjir bandang.
"Semoga bantuan dari masyarakat yang kita kumpulkan ini bisa bermanfaat bagi para korban banjir bandang di sana," ujar Arif Setiawan, salah seorang aktifis remaja masjid.
Sebagaimana diketahui, banjir bandang melanda Masamba Luwu Utara pada Senin malam (13/7/2020) sehingga menyebabkan 32 orang terkonfirmasi meninggal dunia.
Peristiwa banjir ini juga menyebabkan sekitar 15.000 warga setempat harus mengungsi dan dua orang hingga Kamis (16/7/2020) masih dalam pencarian.
Berdasarkan data sementara Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sekitar 4.930 kepala keluarga yang terdampak banjir.
Selain itu, musibah banjir bandang yang terjadi ini menyebabkan terputusnya jaringan komunikasi yang membuat terhambatnya penanganan bencana.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) membuat analisis dari sisi meteorologis, yang mengungkapkan banjir bandang yang terjadi dipicu oleh hujan intensitas sedang hingga lebat selama dua hari sebelum banjir melanda yang terjadi di wilayah perbukitan.
Tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan seperti Senkom Rescue, Tagana dan lain-lain masih terus melakukan upaya evakuasi. []
GEN-ID | Gowa - Remaja masjid Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kelurahan Samata memberikan perhatian atas bencana banjir bandang yang terjadi di Masamba Kabupaten Luwu Utara.
Untuk meringankan beban korban banjir bandang itu maka remaja LDII Kelurahan Samata menghimpun bantuan berupa sembako, pakaian layak pakai, obat-obatan, popok bayi, pembalut wanita dan lain-lain, pada hari Jum'at (16/7/2020).
Bantuan yang terkumpul dari berbagai elemen masyarakat ini disalurkan melalui Posko Bantuan Bencana Banjir Bandang Luwu Utara yang didirikan oleh Senkom Mitra Polri Provinsi Sulawesi Selatan, didistribusikan pada hari Sabtu (18/2/2020).
Pembina remaja LDII Kelurahan Samata, Nursalim menuturkan tujuan daripada kegiatan ini tidak lain adalah untuk membantu meringankan beban para korban yang sedang tertimpa musibah banjir bandang.
Bantuan yang berhasil dikummpulkan dipilah dan disatukan sesuai dengan jenis barang seperti pakaian pria, pakaian wanita, pakaian anak-anak, popok bayi, obat-obatan dan lainnya, agar memudahkan saat pembagian ke korban banjir bandang.
"Semoga bantuan dari masyarakat yang kita kumpulkan ini bisa bermanfaat bagi para korban banjir bandang di sana," ujar Arif Setiawan, salah seorang aktifis remaja masjid.
Sebagaimana diketahui, banjir bandang melanda Masamba Luwu Utara pada Senin malam (13/7/2020) sehingga menyebabkan 32 orang terkonfirmasi meninggal dunia.
Peristiwa banjir ini juga menyebabkan sekitar 15.000 warga setempat harus mengungsi dan dua orang hingga Kamis (16/7/2020) masih dalam pencarian.
Berdasarkan data sementara Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sekitar 4.930 kepala keluarga yang terdampak banjir.
Selain itu, musibah banjir bandang yang terjadi ini menyebabkan terputusnya jaringan komunikasi yang membuat terhambatnya penanganan bencana.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) membuat analisis dari sisi meteorologis, yang mengungkapkan banjir bandang yang terjadi dipicu oleh hujan intensitas sedang hingga lebat selama dua hari sebelum banjir melanda yang terjadi di wilayah perbukitan.
Tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan seperti Senkom Rescue, Tagana dan lain-lain masih terus melakukan upaya evakuasi. []