GEN-ID | Padang - Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Padang melalui Bidang Kewanitaan mengadakan Webinar Pra-nikah dengan tema "Apakah menikah se-uwu itu?”.
Acara yang diadakan di Gedung Serba Guna Mesjid Miftahul Huda Jl. Bakti ABRI, KPIK, Koto Tangah, Kota Padang ini, selain diikuti lebih dari 80 Remaja Putri LDII Kota Padang yang berusia 18 tahun keatas, juga diikuti oleh beberapa remaja putri LDII dari 5 kota lain di Indonesia, antara lain Batam, Gresik, Tangerang, Samarinda, dan Banyuwangi, Sabtu (22/08).
Webinar ini dilaksanakan sebagai bentuk pembinaan kepada remaja putri LDII Kota Padang yang berusia 18 tahun keatas dalam mengisi kegiatan pada masa pandemi saat ini.
Judul webinar pra-nikah, “Apakah menikah se-uwu itu?”, muncul karena banyaknya fenomena dari berbagai kalangan masyarakat atau public figure, postingan-posingan di media social yang memperlihatkan ke-uwuwan / hal yang menyenangkan para pasangan yang menikah muda memberikan dorongan besar kepada anak muda zaman sekarang untuk mengikutinya. Seperti sudah menjadi trend, tentunya harus disadari oleh anak muda sekarang bahwa sebelum mengikuti trend tersebut harus dibekali dengan kesiapan diri yang matang.
Bunga Riska Amalia selaku Ketua pelaksana kegiatan Webinar saat pembukaan mengatakan maksud dari thema yang diambil.
"Sesuai tema yang diangkat “Apakah menikah se-uwu itu?”, bertujuan memberikan pemahaman kepada para remaja putri LDII bahwa menikah itu tidak hanya tentang hal yang menyenangkan saja, tetapi juga banyak hal yang tidak menyenangkan jika tidak dibekali dengan kesiapan yang cukup sebelum menikah. Sehingga memberikan gambaran kepada remaja putri agar mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia pernikahan," jelas Bunga.
Webinar yang berdurasi lebih kurang dua jam ini memiliki dua sesi pembahasan. Sesi pertama tentang pernikahan berdasarkan Al-Qur'an dan Al Hadits serta pengalaman beliau menjadi seorang istri, ibu dan nenek, disampaikan oleh Ustadzah Hj. Nurmala.
"Menikah adalah ibadah yang dilakukan seumur hidup dan pernikahan tidak hanya berisi hal-hal yang menyenangkan saja seperti yang dibayangkan, namun juga tidak boleh menghindarinya karena menikah merupakan sunah nabi dan menyempurnakan sebagian agama kita," ujar Ustadzah Hj. Nurmala, S.SiT
Sesi kedua tentang pernikahan dalam implementasi, disampaikan oleh Ustadzah Amanda Hurin.
"Pernikahan bukan hanya tentang pacaran yang halal, bukan tentang enaknya doang. Tetapi menyatukan dua hati, membaur dalam dua keluarga. Sehingga banyak yang harus dipersiapkan sebelum menikah, karena setelah menikah akan ada masalah baru yang datang dan harus di selesaikan dengan pikiran yang dewasa. Sebagai remaja, berusaha untuk meningkatkan kualitas diri, rasa ingin tahu, menjaga pergaulan, tidak tergoda dengan kemaksiatan karena kehidupan pernikahan tidak seindah dan semudah di negeri dongeng. Dan jodoh pasti akan datang diwaktu yang tepat," jelas Ustadzah Amanda Hurin.
Webinar Pra-Nikah ini mendapat respon yang sangat baik dari peserta. Nisha, salah satu peserta meluapkan antusiasnya mengikuti acara ini.
"Materi yang disampaikan luar biasa, begitu juga Narasumbernya. Semoga kedepan kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terlaksana lagi, dimasa pandemi sekarang, bisa untuk mengisi waktu walau tidak harus bertemu langsung. Ilmu yang diberikan juga sangat bermanfaat," ujar Nisha.
Ditempat terpisah, Anggota Dewan Penasehat DPD LDII Kota Padang Ir. H. Zulfikri berharap kepada peserta, kiranya materi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh semua peserta.
"Semata-mata setiap kajian itu bertujuan untuk bisa terhindar dari dosa, pergaulan yang tidak sesuai dengan kaidah Islam, serta mendapat manfaat dan pahala dari Allah SWT," ujar Buya Zulfikri.
Seiring dengan Buya Zulfikri, Ketua PPG LDII Kota Padang Ustadz Renol, S.Psi. menambahkan, webinar seperti ini lazim kita laksanakan selama masa pandemi Covid-19 ini, dimana kita mengurangi dan membatasi kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan banyak masa, termasuk acara-acara pengajian.
"Kami sangat mendukung acara seperti ini, jangan sampai karena wabah corona, menjadikan alasan buat kita untuk kurang atau bahkan tidak mengadakan kajian-kajian yang bermanfaat dan mendapatkan pahala disisi Allah SWT. Insya Allah kedepan acara seperti ini akan kita laksanakan kembali secara rutin tentunya dengan tema kajian menarik lainnya," tutup Ustadz Renol.
Reporter: Puti/Riki Abdillah | Editor: Taufik