dr. Agung Insani Firdaus, M.K.K, Kepala Puskesmas Pekayon Jaya menunjukkan hasil observasi petugas vaksinator usai menjalani suntik vaksin tahap II bagi tenaga kesehatan
GEN-ID | Kesehatan - Jangan melakukan stigmatisasi dan memperlakukan secara diskriminatif terhadap orang yang terpapar Covid-19. "itu bukan penyakit
cotor, bukan harus dijauhi, yang dijauhi penyakitnya bukan orangnya," ujar dr. Agung Insani Firdaus,M.K.K, Kepala Puskesmas Pekayon Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Ditemui pada Kamis (28/01/2021) usai menjalani suntik vaksinasi tahap kedua bagi tenaga kesehatan, ia menerangkan dengan stigma (cap) negatif dan perlakukan diskriminatif kepada pasien Covid-19 justru akan
menjadikannya murung, sedih, dan merugikan. "Dari situ sistem pertahanan
tubuh tidak akan naik dan jelas merugikan," ujarnya.
Ia memberikan tips, justru begitu ada
tetangga atau keluarga kena covid-19, dukungan harus diberikan, baik empati materi
maupun moril. "Jadikan sarana kita untuk menguatkan para tetangga, gantian
kita saling tolong, kita bisa kirim makanan. Saat kita jalan atau kita olahraga lari pagi dari jarak jauh bisa kita sapa, 'bu, pak semangat ya,
cepat sehat'. Saya yakin nanti setelah sembuh dan nanti ada tetangga lain
sakit orang ini pasti akan bantu," terang dr. Agung.
Lanjutnya, "dengan covid ini jadikan sebagai pemersatu bangsa, karena dengan covid menumbuhkan saling empati," pungkas dr.Agung, seraya mengingatkan untuk patuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci
tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, menghindari kontak dan
membatasi mobilitas di area publik.
Reporter: Agus Wiebowo | Editor: Mahar Prastowo