Notification

×

Iklan

Iklan

Header Ads

Tri Sukses Generus LDII Dukung Pencapaian Program Generasi Emas Indonesia 2045

Jumat, Januari 01, 2021 | 01.01 WIB | Last Updated 2021-01-01T14:28:05Z

Reporter: Agus Wiebowo | Editor: Mahar Prastowo


H. Nur Wahyi, Ketua PC Lembaga Dakwah Islam Indonesia Bekasi Barat

GEN-ID | Pendidikan - Masa Pandemi Covid-19 mengakibatkan sendi-sendi kehidupan terganggu, baik ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan semuanya mengalami  penurunan kualitas yang signifikan. Namun demikian optimisme tetap harus dibangun guna mempersiapkan generasi muda mendatang yang mampu bersaing sebagaimana telah dicanangkan dalam program "Generasi Emas Indonesia 2045".

Generasi Emas Indonesia 2045 adalah periode 1 abad atau 100 tahun Indonesia merdeka.

Di tahun tersebut Indonesia mengharap memiliki generasi emas yang dapat membangun bangsa dan negara kearah yang lebih baik di berbagai bidang dengan harapanya akan mengalami peningkatan dan hasil maksimal. Selaras dengan itu Lembaga Dakwah Indonesia memiliki program yang mendukung pencapaiannya.

H. Nur Wahyi,  Ketua Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII) Bekasi Barat ketika ditemui Generasi Indonesia di kantornya,  Jalan Nayar 1 RT 001 RW 012  Kelurahan Kranji (Masjid An-Najah), pada Kamis (31/12/2020), mengungkapkan tentang strategi pembangunan sumber daya manusia generasi muda LDII.

Sebagai ormas dakwah, LDII dikatakannya berupaya membantu pemerintah dalam rangka menyukseskan program generasi emas ini.

"LDII tetap penuh optimis memandang tahun 2021 dan seterusnya, kami telah lama menyusun program andalan dengan mencanangkan program Tri Sukses Generasi Penerus,” ujar H. Nur Wahyi.

Lanjut H. Nur Wahyi, program Tri Sukses Generasi Penerus itu meliputi keilmuan dan kefahaman agama, akhlaqul karimah, dan kemandirian.

Diterangkannya melalu program Tri Sukses diharapkan dapat tercetak generasi muda yang memiliki Ilmu dan kepahaman agama secara mumpuni dengan target yang ingin dicapai menjadikan anak muda dapat mengerti dan memahami kedudukan dirinya sebagai hamba Allah SWT.

"Mereka dituntut untuk melaksanakan kewajiban yang tidak bisa diwakilkan kepada siapapun dan ditunda sesaat pun, yaitu beribadah kepada Allah. Mengerti dan memahami bahwa amalan ibadah berdasarkan Al Quran dan Al Hadist yang tidak dicampuri dengan bid’ah, khurofat, syirik, tahayyul serta murni niatnya beribadah," terang H. Nur Wahyi.

Dengan demikian, sosok generasi penerus yang muncul adalah generasi muda yang mengerti dan memahami peraturan berupa perintah, larangan, halal haram, pahala,  dosa. Mengerti dan memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk beramar ma’ruf nahyi mungkar.

Kemudian dalam  program Tris Sukses yang kedua yaitu Akhlaqul Karimah, LDII membina generasi muda agar memiliki karakter, sopan santun, tata krama, dan budi pekerti yang luhur yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, serta dapat mengamalkan nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila, sila ke-2, kemanusiaan yang adil dan beradab.

Guna mewujudkan generasi berakhlaqul karimah itu, cara yang ditempuh LDII ialah membina mental anak bangsa  dengan pengkajian kitab suci Al-Quran dan Al-Hadith, nasehat agama, simulasi budi pekerti dan lain-lain.

Kemudian pada program ketiga  yaitu Kemandirian, LDII berkomitmen menumbuhkan generasi yang dapat hidup secara mandiri, tidak tergantung pada orang lain. "Cara yang ditempuh salah satunya ialah dengan mengadakan pelatihan kewirausahaan," ujar H. Nur Wahyi.

Diterangkan H. Nur Wahyi, konsep pembinaan generasi muda untuk menyukseskan Tri Sukses tersebut, maka LDII telah menyusun sebuah konsep dakwah. Dimana konsep yang LDII miliki dikemas dengan profesional.

"Konsep dakwah juga terus mengikuti perkembangan zaman," ujarnya.

Diungkapkannya, program pembinaan yang ada di lingkup LDII sangat terstrukur, jelas dan berkesinambungan, mulai dari tingkat pusat, DPW (Provinsi), DPD (Kab/Kota), PC (Kecamatan) hingga PAC (Kelurahan/Desa).

"Pembinaan LDII merata  ke seluruh Kelompok Belajar Mengajar (KBM, red) di seluruh Indonesia," kata H. Nur Wahyi.

Diterangkan, pembinaan  dimulai dari tingkat anak-anak yaitu usia PAUD sampai SD kelas 6, pra remaja  usia SMP, remaja usia SMA ke atas sampai dengan usia 30 tahun yang belum menikah, serta kegiatan pengajian yang juga diikuti oleh masyarakat umum.

Guna membantu kelancaran pembinaan tersebut,  dibentuk forum Penggerak Pembina Generus (PPG) di tiap-tiap DPD Kabupaten/Kota.

Di dalam forum PPG terdiri pelaksana bidang-bidang yang berbeda. Mulai dari kurikulum, kesekretariatan, kemandirian, penggalangan dana, sarana dan prasarana, seni dan olahraga, keputrian, dan lain-lain.

"Pada tingkatan terbawah (PAC, red) dibentuklah Forum Musyawarah Lima Unsur yang meliputi dewan penasehat, pengurus harian, guru pengajar (muballigh-muballighat), pakar pendidik dan orang tua anak didik. Lima unsur ini adalah pelaksana kegiatan di lapangan yang bertanggung jawab membina anak muda," terang H. Nur Wahyi.

Dengan terbentuknya forum PPG dan 5 unsur ini, dikatakan H. Nur Wahyi, pembinaan generasi penerus dapat lebih terprogram, terarah dan terukur dalam rangka menciptakan generasi yang profesional-religius.

Pembinaan generasi muda LDII dikatakannya mulai nampak hasilnya. Mereka adalah generasi muda  yang sibuk dalam kegiatan positif. Mulai dari pengajian di majelis taklim, pemondokan di ponpes, program penghataman Al Qur'an dan Hadith, Camping Cinta Alam Indonesia (CAI), kepramukaan, sepakbola, pencak silat, senam  pelatihan IT, pelatihan kewirausahaan dan lain-lain.

"Pengurus LDII secara tegas melarang remaja binaannya merokok. Begitupula melarang remaja bergaul bebas antara pria dan wanita yang bukan mahrom, mengatur pakaian remaja wanita yang harus sesuai syariat," ujarnya.

Dengan intensnya program pembinaan, maka generasi LDII telah dipersiapkan menjadi generasi harapan  di masa depan. "Sebab itu, dibutuhkan dukungan berbagai pihak kepada LDII dalam menyiapkan generasi bangsa yang profesional religius ini," ucapnya.

Ia berharap melalui pembinaan intensif dalam program Tri Sukses, agar anak muda Indonesia dapat menjadi generasi yang berilmu agama yang tinggi, berakhlakul karimah dan memiliki kemandirian agar dapat membawa kemajuan bagi bangsa.

"Bagaimanapun juga, berhasil atau tidaknya generasi emas Indonesia ini merupakan tanggung jawab kita bersama, tatap 2021 dengan optimisme!" tegas H. Nur Wahyi bersemangat.


Generasi Indonesia @01012021

×
Berita Terbaru Update