GEN-ID | Pariwisata - Viral di media sosial, soal Pulau Lantigiang, Kecamatan Takabonerate, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan yang dijual dengan harga Rp 900 juta. Bahkan pembelinya yang seorang wanita itu telah membayar uang muka sebagai mahar Pulau Lantigiang sebesar Rp 10 juta kepada pihak penjual, Syamsu Alam.
Sosok wanita calon pembeli Pulau Lantigiang, Selayar itupun jadi sorotan.
Lantas siapa sebenarnya wanita pembeli Pulau Lantigiang, Selayar ini?
Hebohnya penjualan Pulau Lantigiang yang masuk dalam Taman Nasional ini lantas membuat pihak kepolisian ikut turun tangan.
Polres Selayar menyebut, warga bernama Syamsu Alam menjual Pulau Lantigiang kepada seseorang bernama Asdianti.
"Kami telah memeriksa tujuh saksi termasuk Kepala Dusun Jinato Asryad. Masih ada saksi yang belum diinterogasi, seperti Kepala Desa Jinato Abdullah dan Sekdes Jinato Rustam," ungkap Perwira Urusan (Paur) Humas Polres Selayar Aipda Hasan.
Warga bernama Syamsu Alam menjual pulau itu karena merasa memiliki pulau tak berpenghuni itu dan telah menerima uang muka sebesar Rp10 juta.
“Menurut keterangan dari Syamsu Alam bahwa Pulau Lantigiang tersebut dikuasai atau ditinggali oleh neneknya dulu. Adapun hak yang dimiliki oleh penjual adalah surat keterangan kepemilikan ditandatangani oleh Sekdes tahun 2019," tutur Aipda Hasan.
Menjadi soal karena diketahui Pulau Lantigiang termasuk dalam kawasan taman nasional.
“Pulau Lantigiang masuk dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Jinato, Nur Aisyah Amnur.
Lalu, siapa sebenarnya wanita pembeli Pulau Lantigiang?
Penelusuran media ini menemukan nama Asdianti Baso yang terkait perusahaan wisata di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Asdianti Baso/Fb
Profil LinkedIn Asdianti menunjukkan, ia adalah direktur PT Selayar Mandiri Utama dan Taka Bonerate Dive Resort. Sebelumnya, Asdianti adalah Sales Consultant sebuah perusahaan properti bernama Baso Bali Property.
Akun media sosial-nya menunjukkan, Asdianti dulu memang agen properti yang sering menjajakan villa di Bali.
Pada 2016 Asdianti pernah menawarkan penyewaan sebuah villa di Bali dengan harga Rp 250 juta per tahun. Ia juga pernah menawarkan kompleks villa seluas 4,1 meter persegi seharga 2,75 juta dollar Amerika.
Pada Desember 2020 Asdianti sempat menghabiskan waktu di Istanbul, Erzurum. Ia juga sempat bermain ski di sebuah resort di Kota Erzurum, Turki.
Ia beberapa kali pula mengunggah kegiatan pesta bersama teman-temannya. Sebagiannya warga Indonesia, sebagian lagi adalah warga negara asing.
Dengan jejak digital seperti itu, tak heran Asdianti mampu membeli pulau Lantigiang, meski pulau itu berada dalam kawasan taman nasional.
gi/tn/kps