Notification

×

Iklan

Iklan

Header Ads

Dirjen Pothan Buka Rakor dan Konsolidasi Kader Bela Negara

Kamis, April 01, 2021 | 06.44 WIB | Last Updated 2021-04-01T10:58:45Z

Dalam Rangka Evaluasi Organisasi Kader Bela Negara dan Pembekalan Peran dalam Pertahanan Semesta

Peserta Rakor dari Senkom bersama Dirjen Pothan dan Direktur Bela Negara 


GEN-ID 🇮🇩 | Jakarta - Mayjen TNI Dadang Hendrayuda   selaku   pejabat   Direktorat  Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan  Republik  Indonesia,  kembali membuka secara resmi  Rapat  Koordinasi  dan  Konsolidasi  Kader   Bela  Negara  Seluruh Indonesia  T.A.2021  yang  bertempat  di  Hotel  Grand  Mercure  Harmoni,  Jakarta,  Rabu (31/3/2021).

Dalam pembukaan acara ini Dirjen Pothan didampingi Direktur Bela Negara DR. Jubei Levianto, S.Sos, M.M dan beberapa narasumber instansi terkait antara lain dari Kementerian Dalam Negeri yang diwakili oleh Prayogo Heri Cahyono, S.E, M.M selaku Kasubdit Kemitraan dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan, Ditjen Poltik dan Pemerintahan Umum, dari Kementerian Hukum dan HAM RI diwakili oleh Daniel Duardo Noorwijonarko, SH, MH, selaku Kepala Seksi Badan Hukum Sosial, Subdit Badan Hukum Direktorat Perdata, Dirjen AHU, dari Kemenpora diwakili Drs. Arifin Majid, M.M selaku Asisten Deputy Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda.

Mayjen TNI Dadang Hendrayuda yang berpengalaman tugas di Kesatuan Elit Kopasus, Paspampres dan juga di lembaga BNPT memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas dukungan dan kerjasama semua pihak yang telah mensukseskan acara Rakor dan Konsolidasi Kader Bela Negara termasuk 11 Ormas Bela Negara yang hadir secara langsung di tempat antara lain Senkom Mitra Polri
FBN, FKBN, PPBN, Askara, RCBN, GERCIN dan beberapa Ormas lainnya. 

"Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri," ujar Dirjen Pothan mengutip salah satu ucapan Presiden Soekarno yang paling dikenangnya.

Maksud ucapan itu yakni mengingatkan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia setelah merdeka, namun setelah penjajah pergi, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada berbagai masalah terutama soal persatuan. Berbagai cobaan dan masalah mulai dari masalah politik, sosial, ekonomi, dan berbagai masalah lainnya, akan menguji persatuan bangsa. Perbedaan-perbedaan yang ada bisa membuat rakyat terpecah belah dan saling berperang. Terbukti setelah kemerdekaan ada pemberontakan PKI, DI/TII, PRRI. Permesta, GAM, OPM dan RMS.

Pada H-1 sebelum acara dilaksanakan semua peserta wajib melalui protokol kesehatan yang ketat yakni setiap peserta harus lolos dari test Swab Antigen, sehingga jika ada peserta yang hasil testnya positif maka tidak diperbolehkan mengikuti acara tersebut demi keselamatan dan kesehatan seluruh peserta.

Saat Direktur Bela Negara 
Brigjen TNI DR. Jubei Levianto, S.Sos, M.M memaparkan materi pembekalan berjudul 'Peran Kader Bela Negara Dalam sistem Pertahanan Semesta' menekankan pentingnya 5 Nilai Dasar Bela Negara yaitu Cinta Tanah Air, Sadar Berbangsa dan Bernegara, Setia kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara, Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara serta Kemampuan Awal Bela Negara sebagai bagian dari Program Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) yang harus diaktualisasikan dalam tekad, sikap dan perilaku serta tindakan setiap warga negara Indonesia.

Selain itu Brigjen TNI DR. Jubei Levianto menyampaikan kepada
 Seluruh Ormas Bela Negara tentang adanya Fasilitas Studio 'NGOPI DARING' yang bisa digunakan oleh seluruh Ormas Bela Negara secara gratis dalam ikut bersama-sama mengalakan program-program PKBN melalui media online khususnya kepada kalangan melenial dan masyarakat umum yang saat ini hampir semua orang memiliki akses digital (internet).

Ketua Senkom Dani AM bersama Direktur Bela Negara Brigjen TNI DR. Jubei Levianto, S.Sos, M.M 

Narasumber atau pemateri terakhir terkait 'Evaluasi Organisasi Kader Bela Negara' yang langsung dipaparkan oleh Kolonel Arm. Ferry Trisnaputra selaku Kasubdit Lingkim Direktorat Bela Negara, harapannya agar ilmu yang diterima dari para narasumber diteruskan ke lingkungan terdekat baik di lingkungan keluarga, masyarakat sekitar dan jaringan Ormas masing-masing sebagai bagian dari pahala jariyah yang akan terus mengalir jika ilmu pengetahuan Bela Negara ini disampaikan dan diamalkan oleh banyak warga negara Indonesia.

Menurut Drs Dani AM salah satu Ketua Senkom yang hadir bersama pengurus lainnya berjumlah 17 personel pada Rakor dan Konsolidasi Kader Bela Negara ini, materi yang disampaikan oleh para narasumber sangat bermanfaat dan menambah wawasan terkait PKBN, legalitas dan peranan Ormas sebagai wadah kebebasan berserikat dan berkumpul sebagai aktualisasi dari pasal 28 UUD 1945.

"Kekebasan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pendapat dan pikiran itu dijamin oleh konstitusi kita UUD 1945 pasal 28, dimana setiap Ormas Bela Negara yang hadir pada Rakor dan Konsolidasi Kader Bela Negara ini diberi kebebasan untuk berbicara dan mengeluarkan pendapat pada sesi diskusi dan tanya jawab dengan narasumber," tegas Dani AM.


Penulis:  Tri Joko
Editor:  Mahar Prastowo



×
Berita Terbaru Update