GEN-ID 🇮🇩 | Ustad Drs. R.
Husein Usman MPd.I mengungkapkan keprihatinannya melihat fenomena sebagian remaja zaman sekarang yang menjadikan artis Korea sebagai idola, bukan meneladani dan menjadikan Rasulullah Muhammad SAW sebagai idola dan al Quran sebagai tuntunan. Hal itu diungkapkan Ustad Husein ketika menyampaikan tausyiah dalam rangka kegiatan rutin santunan Yatim Seksi Sosial RW021 Bumi Satria Kencana (BSK) di Masjid Nurul Ihsan di RT04/RW25 Kayuringin Jaya Kota Bekasi, Ahad (10/10/2021).
Kegiatan
santunan yang dilakukan rutin setiap bulan oleh Yayasan dan DKM Masjid
Ar-Ridho serta Masjid Al Anshor ini menjadi semakin istimewa karena
bersamaan dengan bulan kelahiran Rasulullah Muhammad SAW, Rabiul Awwal
yang juga disebut bulan Maulid Nabi. Hari lahir Nabi Muhammad SAW
bertepatan pada 12 Rabiul Awwal dalam penanggalan Hijriyah yang tahun
ini bertepatan pada hari Selasa, 19 Oktober 2021.
Ustad Drs. R.
Husein Usman MPd.I dalam tausyiahnya mengingatkan umat islam menjadikan
momentum peringatan kelahiran Rasulullah Muhammad SAW untuk mempelajari
dan meneladani sebagai uswatun hasanah. Nabi yang diutus menjadi rahmat
bagi seluruh alam.
Nabi Muhammad SAW hadir diutus oleh Allah SWT
sebagai bentuk rahmat dan rasa kasih sayang, karunia, dan nikmat yang
diberikan kepada makhlukNya di seluruh alam semesta (rahmatan lil
alamin) guna mewujudkan kedamaian dan ketentraman bagi alam semesta dan
manusia tanpa membedakan agama, suku, dan ras. Rasulullah menjadi rahmat
bagi semesta, termasuk di dalamnya adalah hewan, tumbuhan, dan
lingkungan. Hal ini sesuai dengan apa yang terkandung dalam Al Quran
Surat Al Anbiya ayat 107.
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعاٰلَمِينَ
“Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Diungkapkan Ustad Husein Usman, tanda kenabian Muhammad SAW justru diungkapkan oleh seorang Rahib atau pendeta Nasrani, yang dalam Sirah Nabawiyah diceritakan paman Nabi Abu Thalib pergi menuju Syam dalam rangka berdagang dengan membawa Muhammad yang masih kecil. Ketika sampai di Bushra, mereka bertemu dengan seorang rahib/pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia melihat tanda-tanda utusan Allah sedang berada diatas tunggangan dan terdapat awan yang terus menaunginya dari panas matahari, padahal ia berada di antara banyak orang. Bahkan ranting-ranting pohon pun condong seolah menunduk pada Rasulullah SAW, hingga ia bisa berteduh di bawahnya. Dan ketika Buhaira melihat fenomena itu, ia pun turun dari kuilnya dan mengutus seseorang untuk menemui mereka.
Singkat cerita Buhaira menanyakan
dan melihat berbagai hal yang menjadi tanda kenabian pada diri Muhammad,
sehingga kemudian ia meminta Abi Thalib untuk melindungi Muhammad.
''Bawalah segera pulang anak itu, dan jagalah ia
dari orang-orang Yahudi. Demi Allah, jika mereka melihatnya dan
mengetahui anak itu seperti yang aku ketahui, maka mereka akan
menyakitinya. Putra saudaramu ini akan mengemban tugas yang sangat
agung,'' kata Buhaira.
Abu Thalib lalu membagi kafilah
dagangnya, ada yang melanjutkan perjalanan dan sebagian membawa pulang
Muhammad kembali ke Makkah.
Begitu mulianya Rasulullah
Muhammad SAW sehingga menjadi rahmat bagi seluruh alam, tak hanya
ummatnya saja sebagaimana nabi dan rasul lainnya.
"Kalau
di beberapa negara (islam), masyarakat menyambut gembira kelahiran nabi dengan mengecat
rumah dan menghiasnya. Tidak ada kenikmatan lebih besar dengan diutusnya
Rasulullah SAW. Beruntung orang yang bertemu aku (Nabi), tapi ada yang menakjubkan dan beruntung orang yang tidak
bertemu aku (Nabi) tapi beriman. Dijamin surga. Kalaupun masuk neraka hanya
singgah sementara," tutur Ustad Husein Usman.
Diterangkan Ustad
Husein Usman, diantara cara menyambut bulan peringatan kelahiran
Rasulullah Muhammad SAW adalah menladaninya dalam kehidupan sehari-hari.
"Sebagai salah satu contoh menyambut kelahiran nabi dengan
bersedekah seperti pada hari ini dimana ada santunan yatim piatu.
Berbagi
dengan orang lain seperti yang dilakukan DKM Masjid Ar-Ridho dan Masjid
Al-Anshor di Masjid Nurul Iman ini. Mudah-mudahan yang hadir di masjid
ini
diampuni dan mendapat berkah dari peringatan kelahiran nabi," ucap Ustad
Husein dan diamini seluruh hadirin.
Selain sedekah, dikatakan Ustad Husein, cara lain memperingati maulid dengan membaca sejarah atau sirah nabi. Dikatakannya anak / remaja zaman sekarang banyak yang lebih suka baca yang serba Korea, bukan Qur'an atau kisah nabi.
"Kelak manusia di akhirat bersama idolanya. Nabi kita Muhammad SAW adalah idola kita," tegas Ustad Husein.
Selain kedua hal diatas, bersedekah dan membaca sejarah nabi, ada juga yang berbagi
makanan guna menebarkan kasih sayang. "Jika kalian mencintai nabi, ikuti
cara nabi, maka kalian akan dicintai Allah subhanahu wata'ala."
Dikatakan Ustad Husein, sunnah itu ada banyak, diantaranya sikap tidak menyalahkan satu sama lain. "Dari
sinilah Insha Allah akan tumbuh generasi-generasi terbaik yang meneruskan
risalah nabi Muhammad SAW."
Dalam mengembangkan sikap berbuat baik kepada sesama itu Ustad Husein Usman menyitir Al Qur'an Surat Ali Imron ayat 104.
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ - ١٠٤
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Kemudian QS. Al-Baqarah Ayat 148:
وَلِكُلٍّ
وِّجۡهَةٌ هُوَ مُوَلِّيۡهَا ۚ فَاسۡتَبِقُوا الۡخَيۡرٰتِؕ اَيۡنَ مَا
تَكُوۡنُوۡا يَاۡتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيۡعًا ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ
شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ
"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."
Tentang Santunan Yatim di Lingkungan BSK Kayuringin Jaya
Santunan
Yatim oleh DKM Masjid Al Anshor yang bekerjasama dengan Seksi Sosial
dan Kematian RW 021 Bumi Satria Kencana (BSK) Kelurahan Kayuringin Jaya
Kota Bekasi, serta DKM Ar-Ridho telah mengalami perjalanan cukup panjang dan menunjukkan konsistensi (istiqomah).
Diterangkan
oleh Drs. H. Irfangi selaku Ketua Seksi Sosial RW021, tempat dan waktu
dilaksanakannya santunan anak yatim ini awalnya di kantor RW021 yang
berlangsung
28 Agustus 2018 sampai dengan Oktober 2018. Seiring perjalanan waktu,
kemudian dilaksanakan di Masjid Ar-Ridho
sejak 18 November 2018 sampai dengan 8 Maret 2020.
"Kemudian pada tanggal
29 Maret 2020 di Rumah Makan Abah Abul," kata H. Irfangi.
Diungkapkannya, setelah adanya pandemi Covid-19 area komplek BSK
tertutup atau isolasi karena zona merah. Maka tempat pelaksanaan santunan
anak yatim pindah keluar komplek BSK dengan Seksi Sosial RW021 melaksanakan
santunan ke alamat masjid masing-masing di mana anak yatim berada.
"Kemudian
pada tanggal 24 April sampai dengan 19 Juli 2020 dilaksanakan di area
kelurahan Kayuringin Jaya sebelah timur komplek BSK yaitu Mushola Nurul
Huda, Musholla Nurul Iman, Masjid Nurul Ihsan, Masjid Jami Nurul Ihsan
ke gedung Graha pada 10 Juni 2020, kemudian di area Kelurahan
Jakasampurna atau sebelah barat komplek BSK yaitu di mushola Al Muawanah
dan Masjid Jami Nurul Iman Pulogede
Jakasampurna, kemudian mulai 29 Agustus 2020 sampai dengan 11 September
2021 di Masjid Al Anshor RW022.
"Dan dilanjutkan pada hari ini
Ahad 10 Oktober 2021 di
Masjid Jami Nurul Ihsan RW025," tutur H. Irfangi yang hadir bersama
jajaran DKM Masjid Ar-Ridho yaitu Drs. H. Muhammad Bakri Hasan selaku
ketua DKM Masjid Ar-Ridho, dan para pengurus seksi sosial seperti H.
Dahlan, H. Wahyu Heru Triyoso, dan M Taufik
Meilanda Hidayat.
Adapun dari Masjid Al Anshor RW022
BSK hadir Ir. H. Hengki Brahmantyo selaku ketua yayasan Al Anshor,
Kombes
Pol Dr. H. Kasmen, M.E. selaku ketua DKM Masjid Al Anshor. Hadir juga
tim dari Seksi Sosial Masjid Al Anshor H. Sumarno bersama bapak Fuad dan
H. Syafei, serta Abdul Wahid Wibowo selaku
bendahara.
Ir. H. Hengki Brahmantyo kselaku Ketua Yayasan Al
Anshor berharap santunan yatim di Masjid Nurul Ihsan dapat berlangsung
secara berkesinambungan.
"Harapan kita apa yang dilaksanakan
di masjid Nurul Ihsan ini supaya bisa berkesinambungan dan Istiqomah
melaksanakan perintah Allah untuk melaksanakan kegiatan yang sangat
mulia ini," ucap H. Hengki Brahmantyo.
Selaku tuan rumah tempat
dilaksanakannya santunan kali ini, dari Masjid Jami Nurul Ihsan RW025
Kayuringin Jaya hadir H. Mardani selaku Ketu RW, H. Arifin Harahap, S.H
selaku Ketua DKM Masjid Nurul Ihsan, Moch. Yoenoes selaku ketua
RT04/RW025.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua tamu
yang telah hadir. Sebulan yang lalu kami berkomunikasi dengan H. Irfangi
dan sepakat untuk melakukan santunan anak yatim piatu sebanyak 145 anak
yang terdiri dari 15 RW," ucap H. Arifin Harahap yang merasa terhormat
diberikan kesempatan untuk menggelar santunan yatim, seraya mendoakan
para pengurus DKM dan para donatur diberikan umur panjang dan kesehatan.
Bulan depan, direncanakan santunan yatim akan kembali dilaksanakan pada Ahad 14 November 2021 kembali
ke masjid Al Anshor RW022 BSK, dan Ahad 12 Desember 2021 dijadwalkan di
masjid Subulussalam RW020 BSK.
Berbagai kegiatan sosial yang
rutin dilakukan oleh Seksi Sosial RW021 Kayuringin Jaya, diterangkan H.
Irfangi meliputi antara lain Santunan anak yatim, paket sembako,
pengobatan gratis yang setelah ada Covid-19 distop dulu, pelayanan
ambulans gratis, pelayanan urus jenazah dan membina PKL dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan umat di sekitar masjid.
Termasuk
memberikan beasiswa kuliah bagi marbot masjid, agar dengan pendidikan
yang memadai dapat memberikan peluang lebih baik dalam mendapatkan
pekerjaan.
Kasie Kesos kelurahan Kayuringin Jaya, Haidir,
menyampaikan apresiasi lurah atas kegiatan rutin santunan anak yatim
Masjid Ar-Ridho. Pihaknya juga menghimbau agar para dermawan menjadi
donatur yang dapat menyalurkan sedekahnya melalui kegiatan sosial yang
dipelopori oleh H. Irfangi ini. "Semoga berjalan
dengan lancar dan mendapat berkat dan rahmat dari Allah SWT," ucap
Haidir.
Saat ini Seksi Sosial RW021 mengkoordinir santunan yatim
dari 3 DKM yakni DKM Masjid Ar-Ridho (RW021 BSK), DKM Masjid Al Anshor
(RW022 BSK) dan DKM Masjid Jami Nurul Ihsan RW025 Kayuringin Jaya.
Tentang Menyantuni Anak Yatim
Petunjuk
Alquran dan hadis untuk peduli kepada anak yatim juga difirmankan Allah subhanahu wa
ta'ala yang akan menguji dengan cobaan atau musibah dengan membatasi
rezekinya apa bilang tidak peduli terhadap anak yatim sebagaimana dalam QS. Al-Fajr Ayat 17.
كَلَّا بَلۡ لَّا تُكۡرِمُوۡنَ الۡيَتِيۡمَۙ
"Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim"
Ayat
diatas menerangkan peringatan dan anjuran memuliakan, menyantuni,
mengasihi, dan menolong anak yatim karena menyantuni mereka adalah amal
saleh yang menjanjikan derajat tinggi di sisi Allah.
Sebagaimana dalam hadith riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda,
عَنْ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا
Dari Sahl bin Sa’ad r.a berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya.”
Al Quran Surat Al-Baqarah Ayat 177
۞ لَيْسَ
الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ
وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى
حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ
السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ
وَاٰتَى الزَّكٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْا ۚ
وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
"Kebajikan
itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi
kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari
akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan
harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang
miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan
untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan
zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang
sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka
itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa."
QS. Al-Baqarah Ayat 83
وَاِذْ
اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا
اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى
وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ
وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ
وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ
"Dan
(ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua,
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan
bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan
tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari),
kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang."
QS Al Baqarah 2:215
يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ
خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ
وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ
عَلِيْمٌ
"Mereka
bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan.
Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan
bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang
yang dalam perjalanan. Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui."
QS. Al-Baqarah Ayat 220
فِى
الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْيَتٰمٰىۗ قُلْ
اِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۗ وَاِنْ تُخَالِطُوْهُمْ فَاِخْوَانُكُمْ ۗ
وَاللّٰهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ
لَاَعْنَتَكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
"Tentang dunia dan akhirat. Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang anak-anak yatim.
Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!” Dan jika kamu
mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah
mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan
jika Allah menghendaki, niscaya Dia datangkan kesulitan kepadamu.
Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana."
QS. Al-Insan Ayat 8
وَيُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهٖ مِسْكِيْنًا وَّيَتِيْمًا وَّاَسِيْرًا
"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan."
Kemudian
terhadap anak yatim dilarang oleh Allah SWT berlaku sewenang-wenang,
sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam Quran Surat Ad-Dhuha ayat 9,
فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ yang artinya "maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang," seperti
menghardik anak yatim yang diterangkan al Quran sebagai perbuatan
termasuk mendustakan agama. Sebagaimana diungkapkan Al Quran Surat
107:1-3
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَ
Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
وَلَا يَحُضُّ عَلٰي طَعَامِ الْمِسْكِيْنِ
dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
Allah SWT juga memerintahkan hambaNya untuk mengurus anak yatim secara adil sebagaimana dalam Al Quran Surat An-nisa ayat 127.
وَيَسْتَفْتُوْنَكَ
فِى النِّسَاۤءِۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِيْهِنَّ ۙوَمَا يُتْلٰى
عَلَيْكُمْ فِى الْكِتٰبِ فِيْ يَتٰمَى النِّسَاۤءِ الّٰتِيْ لَا
تُؤْتُوْنَهُنَّ مَا كُتِبَ لَهُنَّ وَتَرْغَبُوْنَ اَنْ تَنْكِحُوْهُنَّ
وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الْوِلْدَانِۙ وَاَنْ تَقُوْمُوْا لِلْيَتٰمٰى
بِالْقِسْطِ ۗوَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِهٖ
عَلِيْمًا
"Dan
mereka meminta fatwa kepadamu tentang perempuan. Katakanlah, “Allah
memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu
dalam Al-Qur'an (juga memfatwakan) tentang para perempuan yatim yang
tidak kamu berikan sesuatu (maskawin) yang ditetapkan untuk mereka,
sedang kamu ingin menikahi mereka dan (tentang) anak-anak yang masih
dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) agar mengurus anak-anak yatim
secara adil. Dan kebajikan apa pun yang kamu kerjakan, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui.”
Ida Farida