Foto ilustrasi |
GEN-ID | Bekasi - Aksi sok jago kembali terjadi, kali ini kejadian tersebut menimpa salah satu sopir dinas angkutan sampah diwilayah Kabupaten Bekasi.
Solihin sopir dinas angkutan sampah Pemda Kabupaten Bekasi bernasib naas saat dirinya sedang bertugas mengangkut sampah milik warga Jl. Anggrek, Desa Setia Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada hari Jum'at, 22 Maret 2024.
Solihin mengaku dirinya mendapat tindak kekerasan dari salah satu oknum warga tempatnya bekerja mengangkut sampah.
"Hari Jum'at, 22 Maret 2024 sekitar pukul 15.30 WIB, saya mendapat tindakan kekerasan dari orang yang mengaku sebagai warga tempat biasa saya mengangkut sampah," ujar Solihin kepada awak media. Sabtu, 23 Maret 2024.
Saat itu, sambung Solihin menjelaskan, saya seperti biasa sedang bertugas mengangkut sampah di Jl. Anggrek, Desa Setia Mekar, Tambun Selatan.
"Pas saya mengangkut sampah dan memasukan sampah ke truk, ada mobil datang papasan," tuturnya.
"Memang lokasi jalan sempit, mau tidak mau pengendara mobil harus sabar karena kondisi jalan yang sempit, posisi saya juga sedang naikan sampah ke truk serta dibelakang truk juga ada pedagang," jelasnya.
"Setelah selesai saya menaikan sampah ke truk, truk langsung saya mundurkan," tambahnya.
Masih katanya, baru beberapa meter saya mundur, tiba-tiba dia teriak-teriak, "mundur lo gua mau lewat, gua orang sini" ucapnya menirukan perkataan si pengendara.
"Melihat perlakuan pengedara mobil itu, saya diam dan terus mundurkan truk, sambil memberi isyarat ke pengendara mobil supaya minggir sedikit ke kanan, biar ada selah buat saya ambil ancang-ancang parkir," paparnya.
Setelah itu, lanjutnya, pengendara mobil itu turun dari mobilnya dan langsung maki-maki sambil hampiri saya.
"Melihat sikap pengendara tersebut, saya langsung turun dari truk dan menanyakan ada permasalahan apa, kok marah-marah," ucapnya.
"Saya tanya seperti itu, pengendara mobil langsung nantang saya dan kenek saya berkelahi, saya menolak tantangan itu dan kembali saya tanya, salah saya apa," tuturnya.
"Entah kenapa dia langsung mukul mobil truk saya sampai penyok, setelah melihat perbuatannya, lalu saya bergegas ke truk ambil Hp dan merekam kejadian tersebut untuk laporan keatasan," terangnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, tentunya saya minta pertanggung jawaban atas perbuatan dia, bukannya tanggung jawab, orang itu malah makin menjadi.
"Hp saya mau dirampas, saya didorong lalu dicekek, dan satu wanita paruh baya yang berada dimobil ikut-ikutan mau ambil Hp saya, tidak kena ambil Hp, terus kepala saya dijeguk (didorong).
"Setelah melakukan itu pengendara yang tadi marah-marah teriak, lapor ayah bu, lapor ayah, sambil bergegas ambil Hp dan menelpon seseorang," ungkapnya.
"Berselang tidak lama, orang yang dipanggil ayah sampai dilokasi, sambil bilang, siapa yang merekam, siapa yang merekam," katanya.
"Kejadian itu terus memanas dan saya terus menjadi bulan-bulanan mereka, sampai ada salah satu warga yang datang melerai," tegasnya.
Ia menjelaskan, akibat kejadian itu dirinya mengalami luka didada dan dileher serta mobil truk Pemda yang dibawa bekerja penyok.
"Atas kejadian tersebut saya bikin laporan polisi di Polsek Tambun, dan laporan saya diterima dengan Nomor: 308-Tb/ STPL-1 /III/2024/Polsek Tambun Selatan," paparnya.
"Saya berharap Polsek Tambun Selatan bisa menindak pelaku, agar tidak ada lagi perbuatan-perbuatan arogan dan korban-korban yang lain," pungkasnya.
(Cp/Red)