Notification

×

Iklan

Iklan

Header Ads

Tradisi Ronda Lebaran Warga Perum Mustika Grande RT. 017

Kamis, April 11, 2024 | 18.36 WIB | Last Updated 2024-04-11T12:21:20Z



GEN-ID | Bekasi - Setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa, tiba saatnya hari kemenangan yang ditunggu-tunggu datang. Rabu, 10 Maret 2024.

Lebaran merupakan hari kemenangan untuk umat islam, dimana dihari tersebut segala dosa dan salah dilebur dengan berjabat tangan dan saling memaafkan.

Selain itu, lebaran menjadi moment silaturahmi serta berkumpul dengan keluarga, sanak famili serta sahabat.

Tak heran, Lebaran seringkali dipenuhi dengan tawa, doa, dan pelukan hangat. Kebersamaan dalam Lebaran ini menjadi momen emas dalam memperkuat ikatan kekeluargaan.

Moment emas tersebut juga dimanfaatkan warga Perum Mustika Grande, RT. 017, RW. 013, Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Dimana wilayah tersebut memiliki tradisi ronda Lebaran bagi warga yang tidak mudik, ronda itu dimanfaatkan dengan membuat acara kumpul bersama sambil menikmati hidangan yang disajikan.



Uniknya, warga yang mudik memberikan iuran sebesar Rp. 50 ribu yang dikumpulkan kepada bendahara yang ditunjuk untuk dibagikan kepada tujuh regu, satu regu terdiri dari 6 orang warga yang digunakan untuk konsumsi ronda.

Suriyanto Ketua RT. 017, RW. 013, Perum Mustika Grande menerangkan, kegiatan ini sudah berjalan lama dan menjadi tradisi.

"Kegiatan seperti ini sudah berjalan lama sejak didirikannya RT. 017 sekitar 11 tahun yang lalu dan ronda seperti ini sudah menjadi tradisi diwilayah kami," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, bagi warga yang mudik akan memberikan iuran sebesar Rp. 50 ribu yang digunakan untuk konsumsi warga yang ronda.

"Iuran itu dikelola Ketua regu, biasanya untuk bikin nasi liwet yang kita santap bersama warga yang ronda dan tidak mudik, istilahnya dari kita untuk kita," tambahnya.

"Alhamdulillah, kesempatan ini bisa menambah kebersamaan dan kekompakan serta rasa tanggung jawab satu sama lain," jelasnya.

Biasanya, lanjut ia menerangkan, ronda ini kita adakan selama 7 hari, mulai H-4 s.d H+3 Lebaran dan melibatkan seluruh warga, baik muslim maupun non muslim

Dikesempatan yang sama, Limbong salah satu warga mengatakan sangat setuju dengan tradisi ronda Lebaran yang diadakan setiap tahunnya.

"Saya sangat setuju sekali dengan kegiatan ronda Lebaran yang diadakan setiap tahun," ucapnya.

"Kegiatan ronda seperti ini, selain untuk menjaga keamanan tempat tinggal kami, menjadi ajang kebersamaan warga dihari Lebaran," pungkasnya.

(Red)
×
Berita Terbaru Update