GEN-ID | Istanbul, Turki - Mungkin kita bisa menghitung, berapa lama waktu yang kita berikan untuk belajar dan mengulang pelajaran dalam sehari? Barangkali masih banyak diantara kita yang mungkin hanya memberikan waktu belajar kurang dari dua jam dalam seharinya. Atau bahkan seringnya tidak sama sekali. Mungkin kita sudah terbiasa dengan SKS (Sistem Kebut Semalam) yang mana hanya belajar dan mengulang pembelajaran semalam sebelum ujian saja.
Hal itu diceritakan Rais, Mahasiswa Psikologi Istanbul Turki asal Tangerang Indonesia kepada media pada Kamis (23/05/2024).
"Semasa sekolah sistem tersebut cukup memberikan hasil yang memuaskan dan bahkan hasil terbaik. Tapi saat ini tidak demikian. Ada hal baru yang aku pelajari di lingkungan sekitarku," terang Rais.
"Banyak hal menarik jika kita melihat keseharian para mahasiswa di Turki," jelas Rais.
"Kala itu aku sedang di sebuah mal dan akan menonton bioskop bersama salah seorang teman kelasku. Waktu tersisa kurang lebih 45 menit sebelum film dimulai dan ia masih sempat sempatnya untuk berkata “masih ada waktu, ayo kita belajar.” Lalu ia membuka laptop dan beberapa catatan pembelajarannya. Tak hanya itu saat istirahat menontonpun yang hanya memiliki waktu 15 menit ia masih sempat membuka laptopnya untuk belajar," urai Rais.
"Dikesempatan lain, dalam suatu obrolan dengan seorang teman kelas, aku banyak bertukar cerita tentang semasa SMA dulu dan bagaimana aku bisa masuk Istabul University. Lalu ia pun bercerita tentang dirinya sebelum masuk Istanbul University. Bahwa dirinya setiap hari (kecuali akhir pekan) belajar selama 12 Jam. Jujur saja aku kaget saat itu. Aku berusaha meyakinkan kembali ceritanya dan bertanya. Ia pun mengiyakan. Tersirat dalam hatiku, betapa ‘gilanya’ belajar setengah waktu hidup kita dalam sehari," jelas Rais.
"Itu hanyalah contoh kecil dari apa yang aku lihat. Barangkali jika ke Turki, teman-teman bisa kesulitan untuk bisa mendapatkan kursi di perpustakaan meskipun perpustakaan disini banyak. Hal itu karena ramainya orang orang belajar. Bahkan saat tengah malam pun tetap ramai," lanjut Rais.
"Jika teman-teman sedang di tranportasi umum seperti kereta, akan banyak orang yang membaca buku dan mendengarkan audio book. Luar biasa. Dan memang benar," tutup Rais.
Laporan Koresponden Istanbul Turki