Notification

×

Iklan

Iklan

Header Ads

Panduan Lengkap Prosedur Mendirikan Ormas atau Partai Politik

Selasa, September 10, 2024 | 12.41 WIB | Last Updated 2024-09-10T05:43:17Z




GENERASI-ID 🇮🇩 | Pendirian organisasi kemasyarakatan (ormas) atau partai politik merupakan langkah yang memerlukan perencanaan matang, pemahaman hukum yang mendalam, serta keterlibatan sumber daya manusia yang mumpuni. 
 

Mari kita bahas secara komprehensif prosedur mendirikan ormas dan partai politik di Indonesia, langkah-langkah untuk mempercepat proses pendirian, serta menjawab pertanyaan mengenai peran tokoh utama atau pemilik gagasan dalam organisasi tersebut.


Pengertian Ormas dan Partai Politik

Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) adalah organisasi yang didirikan oleh sekelompok orang secara sukarela berdasarkan kesamaan kehendak, aspirasi, kebutuhan, kegiatan, dan tujuan untuk berperan dalam pembangunan nasional. Ormas biasanya bergerak dalam bidang sosial, budaya, agama, pendidikan, dan kemanusiaan. Dasar hukum pembentukan ormas diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Partai Politik, adalah organisasi yang didirikan oleh sekelompok orang dengan tujuan utama untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui cara memperoleh kekuasaan politik. Dasar hukum pendirian partai politik diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, yang kemudian direvisi dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011.

 

Langkah-langkah Mendirikan Ormas

a. Persyaratan Administratif
1. Pembentukan Badan Hukum
   Ormas yang ingin diakui secara resmi harus berbadan hukum. Pembentukan badan hukum ini memerlukan dokumen yang lengkap, seperti akta pendirian yang dibuat oleh notaris, dan Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang memuat tujuan, visi, misi, serta aturan organisasi.
   
2. Jumlah Pendiri
   Minimal, ormas harus didirikan oleh tiga orang pendiri yang masing-masing mempunyai hak dan kewajiban yang diatur dalam AD/ART. Para pendiri ini harus memiliki komitmen yang kuat terhadap visi ormas.

3. Surat Keterangan Domisili
   Ormas harus memiliki kantor pusat yang tetap dan permanen di wilayah Indonesia. Surat Keterangan Domisili ini biasanya diperoleh dari Kantor Kelurahan atau Kecamatan setempat.

4. Struktur Kepengurusan
   Susunan kepengurusan harus jelas dan minimal terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa ormas memiliki struktur yang legal dan transparan dalam operasionalnya.

5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
   Ormas juga diwajibkan memiliki NPWP sebagai tanda identitas perpajakan yang diperlukan untuk kegiatan operasional.


b. Prosedur Pendaftaran

1. Pengajuan ke Kementerian Hukum dan HAM
   Setelah melengkapi persyaratan administrasi, ormas harus mengajukan permohonan pengesahan badan hukum ke Kementerian Hukum dan HAM. Dokumen yang dibutuhkan mencakup akta notaris, AD/ART, dan struktur kepengurusan.

2. Verifikasi dan Pengesahan
   Kementerian Hukum dan HAM akan memverifikasi dokumen yang diajukan. Jika seluruh dokumen lengkap dan sesuai dengan peraturan, ormas akan disahkan sebagai badan hukum dan berhak melakukan kegiatan organisasi.


3. Langkah-langkah Mendirikan Partai Politik

a. Persyaratan Umum
1. Akta Notaris
   Seperti halnya ormas, partai politik harus memiliki akta pendirian yang dibuat oleh notaris. Akta ini harus menyatakan nama partai, tujuan, visi dan misi, serta program kerja.

2. Jumlah Pendiri
   Pendirian partai politik membutuhkan minimal 50 pendiri yang tersebar di 50 persen dari total jumlah provinsi di Indonesia. Setiap pendiri harus menandatangani surat pernyataan bahwa mereka sepakat mendirikan partai tersebut.

3. Keanggotaan
   Salah satu syarat utama adalah memiliki keanggotaan yang tersebar di 50 persen kabupaten/kota dari provinsi yang ada di Indonesia. Jumlah minimal anggota di setiap kabupaten/kota adalah 1.000 orang atau 1/1.000 dari jumlah penduduk di wilayah tersebut.

4. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)

   AD/ART harus mencantumkan tujuan partai, visi, misi, serta aturan main yang mengikat seluruh anggota partai. Dokumen ini harus disahkan melalui kongres atau musyawarah nasional.
 

b. Prosedur Pendaftaran
1. Pengajuan ke Kementerian Hukum dan HAM
   Setelah melengkapi persyaratan administratif, partai politik harus mengajukan pendaftaran ke Kementerian Hukum dan HAM. Dokumen yang diajukan termasuk akta pendirian, AD/ART, serta daftar nama pendiri dan pengurus.

2. Pengesahan Badan Hukum
   Jika seluruh persyaratan terpenuhi, partai politik akan disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM sebagai badan hukum yang sah.

3. Pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)
   Setelah disahkan, partai politik harus mendaftarkan diri ke KPU untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu. Partai yang terdaftar di KPU akan diverifikasi kembali, termasuk jumlah anggota dan keabsahan struktur kepengurusan.

4. Langkah untuk Mempercepat Proses Pendirian

Untuk mempercepat proses pendirian ormas atau partai politik, beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:

1. Persiapan Dokumen Secara Matang
   Pastikan semua dokumen yang dibutuhkan telah lengkap sebelum mengajukan permohonan. Ini akan mempercepat proses verifikasi di tingkat kementerian.

2. Koordinasi dengan Notaris dan Konsultan Hukum
   Bekerjasama dengan notaris dan konsultan hukum yang berpengalaman bisa mempercepat proses pembuatan dokumen legal seperti akta pendirian dan AD/ART.

3. Pengorganisasian Keanggotaan Sejak Awal
   Sebaiknya mulai merekrut anggota sebelum melakukan proses pendirian, terutama jika mendirikan partai politik yang membutuhkan anggota di berbagai wilayah. Ini akan mempercepat proses verifikasi keanggotaan oleh KPU.

4. Bangun Struktur Kepengurusan yang Solid
   Kepengurusan yang transparan dan terorganisir dengan baik akan memudahkan proses pendaftaran di tingkat kementerian dan KPU.


Apakah Pemilik Gagasan Harus Menjadi Ketua Umum?

Tidak ada aturan baku yang mengharuskan pemilik gagasan atau pendiri utama menjadi Ketua Umum ormas atau partai politik. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

- Kepemimpinan Efektif: Jika pemilik gagasan memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat, ia dapat mempertimbangkan untuk menjadi Ketua Umum. Ini memungkinkan mereka untuk langsung memimpin organisasi sesuai visi mereka.
 
- Keseimbangan Manajemen: Dalam beberapa kasus, pemilik gagasan lebih memilih untuk berada di balik layar dan menyerahkan posisi Ketua Umum kepada seseorang yang lebih berpengalaman dalam hal manajemen organisasi. Ini bisa membantu memastikan kelancaran operasional organisasi.

- Pembagian Tanggung Jawab
: Idealnya, posisi Ketua Umum dipegang oleh individu yang memiliki pengalaman dalam mengelola organisasi, sementara pemilik gagasan bisa mengambil peran strategis, seperti Dewan Pembina atau Dewan Penasehat.

Untuk mendukung keberhasilan pendirian ormas atau partai politik, pastikan juga untuk melengkapi dengan beberapa elemen berikut:

- Logo dan Simbol Organisasi: Desain logo dan simbol yang mencerminkan identitas organisasi sangat penting.
- Program Kerja dan Agenda Jangka Panjang: Buat rencana kerja yang jelas untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Ini akan membantu menjaga fokus organisasi.
- Media Sosial dan Website: Mengembangkan media sosial dan situs web yang profesional untuk mempromosikan ormas atau partai politik Anda akan meningkatkan visibilitas dan kepercayaan publik.


Dengan memahami langkah-langkah di atas, pendirian ormas atau partai politik dapat dilakukan dengan lebih efektif. Perencanaan yang matang, persiapan dokumen yang lengkap, serta manajemen organisasi yang baik adalah kunci utama dalam suksesnya pendirian organisasi ini.

×
Berita Terbaru Update