Oleh Mahmud Marhaba*
Tahun 2024 segera berakhir, meninggalkan jejak perjalanan penuh makna bagi keluarga besar Pro Jurnalismedia Siber (PJS). Dalam tiga tahun terakhir, PJS tidak hanya menjadi organisasi yang tumbuh secara kuantitas, tetapi juga kualitas. Dari nol hingga lebih dari 1.000 wartawan aktif di 26 provinsi, PJS telah menunjukkan kemampuannya menjadi rumah besar bagi para jurnalis media siber.
Namun, di balik capaian ini, terdapat refleksi mendalam yang perlu kita lakukan bersama. Apakah kita telah cukup berkontribusi dalam memperbaiki kualitas jurnalistik di Indonesia? Apakah visi kita untuk melahirkan jurnalis yang berintegritas, kompeten, dan profesional sudah tercapai sepenuhnya?
Mengakar pada Pengalaman, Melangkah ke Depan
Sebagai seseorang yang pernah mengawal perjalanan organisasi pers lain hingga menjadi konstituen Dewan Pers, saya memahami betul tantangan membangun kredibilitas organisasi. Dalam perjalanan saya bersama Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), keberhasilan tidak datang dengan mudah. Dibutuhkan sinergi, dedikasi, dan strategi yang matang untuk menciptakan perubahan.
Pengalaman tersebut menjadi inspirasi utama dalam membangun PJS. Dengan visi yang kuat dan komitmen terhadap kualitas, PJS mengadopsi langkah-langkah strategis yang pernah terbukti efektif. Namun, kita tidak berhenti di sana. Saya percaya, PJS memiliki potensi untuk melampaui capaian organisasi lainnya.
Program unggulan seperti webinar jurnalistik yang rutin digelar dua minggu sekali adalah salah satu contoh upaya nyata PJS untuk meningkatkan kompetensi wartawan. Webinar ini tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga sarana berbagi pengalaman dan membangun jaringan profesional.
Kompetensi sebagai Pilar Utama
Sebagai organisasi pers, integritas dan profesionalisme harus menjadi pondasi utama. Kompetensi wartawan bukan sekadar formalitas dalam bentuk sertifikat. Kompetensi adalah kemampuan menghasilkan karya jurnalistik yang sesuai dengan kode etik, mendalam, dan memiliki dampak positif bagi masyarakat.
Melalui program Uji Kompetensi Wartawan (UKW), baik yang difasilitasi oleh Dewan Pers maupun secara mandiri, kami menargetkan seluruh anggota PJS menjadi wartawan kompeten pada tahun 2025. Ini adalah langkah besar yang memerlukan dukungan semua pihak, baik pengurus pusat, daerah, maupun para anggota.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meski capaian tahun ini menggembirakan, kita tidak boleh berpuas diri. Jumlah anggota yang terus meningkat harus diimbangi dengan sistem kerja yang semakin efektif. Selain itu, sosialisasi keberadaan PJS perlu lebih gencar dilakukan untuk memperluas dampak positif organisasi ini.
Tantangan di tahun mendatang adalah bagaimana menjadikan PJS sebagai motor penggerak perubahan dalam dunia jurnalistik. Di era digital yang penuh distraksi dan hoaks, peran wartawan sebagai penjaga nilai-nilai kebenaran dan keadilan semakin penting.
PJS: Rumah Kita, Masa Depan Kita
PJS bukan sekadar organisasi; ini adalah rumah bagi kita semua yang percaya pada kekuatan jurnalistik untuk membawa perubahan. Sebagai Ketua Umum, saya percaya bahwa masa depan yang lebih baik tidak akan datang dengan sendirinya. Dibutuhkan kerja keras, kolaborasi, dan semangat untuk terus belajar dan berkembang.
Dengan dukungan seluruh anggota, saya yakin PJS akan semakin solid. Tahun 2025 adalah lembaran baru yang penuh peluang. Mari kita jadikan tahun depan sebagai momentum untuk membangun PJS yang lebih kuat, lebih profesional, dan lebih berdampak.
PJS adalah rumah kita, dan masa depan jurnalistik Indonesia ada di tangan kita. Mari kita melangkah bersama menuju masa depan yang lebih cerah.
*Ketua Umum PJS