GEN-ID 🇮🇩|Jakarta – Di tengah gemerlap kawasan Kebayoran Baru, Masjid Baitul Atiq berdiri kokoh, bukan sekadar sebagai rumah ibadah, tetapi juga pusat pembinaan keagamaan dan sosial. Sejak 1971, masjid yang berlokasi di Jalan Sriwijaya IV No. 1 ini telah menjadi saksi perjalanan spiritual masyarakat sekitar.
Tak sekadar tempat menunaikan shalat, Baitul Atiq hadir dengan berbagai kegiatan yang membangun karakter umat. Mulai dari kajian Al-Qur’an, hadits, hingga program pembinaan akhlak untuk generasi muda.
Masjid ini berdiri di atas tanah negara seluas 500 meter persegi, bagian dari lahan yang lebih luas, milik Departemen Pendidikan Nasional. Adalah Hadi Soewondo, salah satu tokoh yang menginisiasi pembangunan masjid ini. Kini, di bawah naungan Yayasan Masjid Baitul Atiq yang dipimpin oleh Irjen Pol (Purn) Drs. H. Srijono, M.Sc., masjid ini terus berkembang sebagai pusat dakwah dan pembinaan.
Lebih dari Sekadar Masjid
Suasana di Masjid Baitul Atiq bukan hanya tentang shalat lima waktu. Di bulan Ramadan, masjid ini menjadi pusat ibadah—dari shalat Tarawih hingga iktikaf. Zakat fitrah pun disalurkan melalui amil zakat yang dikelola dengan sistematis.
Namun, peran Baitul Atiq lebih luas dari sekadar ritual. Majelis taklim rutin digelar, mengupas kitab-kitab utama Islam, seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Hadits Abu Dawud, Hadits Nasa’i, Hadits Ibnu Majah, dan Hadits Tirmidzi. Semua ini menjadi santapan rohani bagi jamaah yang haus akan ilmu.
Menyiapkan Generasi Masa Depan
Tak hanya fokus pada ibadah, Masjid Baitul Atiq juga serius membina generasi muda. Program "Pembinaan Karakter Generasi Muda" menjadi salah satu unggulan.
Prinsip yang diajarkan tak main-main:
Tri Sukses: Akhlakul Karimah, Alim & Faqih, serta Mandiri.
Enam Thobiat Luhur: Rukun, kompak, kerja sama yang baik, jujur, amanah, dan mujahid muzhid.
Empat Tali Keimanan: Bersyukur, bersungguh-sungguh, mengagungkan Allah, dan berdoa.
Program ini menjangkau anak-anak, remaja, hingga dewasa. Hafalan Al-Qur’an dan hadits menjadi bagian dari kurikulum yang diterapkan, mencetak generasi yang kuat dalam ilmu dan iman.
Bela Diri hingga Pramuka
Baitul Atiq juga mengajarkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Itu sebabnya, berbagai kegiatan olahraga dan keterampilan hidup diselenggarakan, seperti:
Bela diri silat, untuk menjaga kebugaran dan pertahanan diri.
Sepak bola bagi jamaah muda.
Senam bersama, membuka pintu kebersamaan bagi semua usia.
Keputrian, pelatihan memasak dan berbagai ketrampilan lain, khusus untuk remaja putri, agar kelak menjadi ibu yang tangguh.
Pramuka, sebagai bekal kedisiplinan dan kemandirian.
Di Bawah Nahkoda Pengurus yang Konsisten
Sejak 1984, Masjid Baitul Atiq dikelola oleh yayasan yang terus berbenah. Kini, di bawah kepemimpinan Irjen Pol (Purn) Drs. H. Srijono, M.Sc., masjid ini semakin berkembang. Didampingi pengurus lainnya, mereka memastikan masjid tetap menjadi pusat keagamaan dan sosial yang inklusif.
Berikut susunan pengurus Yayasan Masjid Baitul Atiq periode 2022 hingga sekarang:
Ketua Pembina: Irjen Pol (Purn) Drs. H. Srijono, M.Sc.Anggota Pembina: Drs. H. Dunan IsmailAnggota Pembina: H. Hudi Suryanto
Ketua: H. Supriyono WSSekretaris: Asep Sri WibowoBendahara: WarjanPengawas: Drs. H. Budi Sardjono
Cahaya yang Terus Menyala
Baitul Atiq bukan sekadar bangunan. Ia adalah cahaya yang menerangi hati umat, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan program yang terus berkembang, masjid ini bukan hanya tempat bersujud, tetapi juga tempat belajar, berbagi, dan membina karakter.
Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, Baitul Atiq tetap teguh—menjadi rumah bagi mereka yang mencari ketenangan, ilmu, dan kebersamaan. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar